PKKMB 2024: Awal Perjalanan Mahasiswa Menuju Inovasi di Telkom University Surabaya

 






Nama: Andrian Hendrawan Putra
Nim: 104052400074
Prodi / Fakultas: bisnis digital
Instigator : vera rubin 31



Telkom University Surabaya meresmikan Program Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan penuh antusiasme, memberikan pengantar yang lengkap tentang visi, misi, dan nilai-nilai yang akan dijadikan panduan para mahasiswa dalam perjalanan akademik mereka. Selama periode tiga hari yang intensif, mahasiswa baru diperkenalkan dengan budaya kampus, layanan pendukung, inovasi teknologi terbaru, serta persiapan mental yang penting untuk menghadapi tantangan global di era digital.

Hari Pertama: Penyelaman Mendalam ke Pendidikan dan Budaya di Telkom University

Di hari pertama PKKMB, suasana antusias sangat terasa saat Prof. Dr. Tri Arief Sardjono, S.T., M.T., Direktur Telkom University Surabaya, memberikan sambutan pembuka. Beliau memberikan gambaran umum tentang universitas, yang dikenal sebagai pelopor dalam inovasi teknologi dan pendidikan berkualitas. Prof. Tri Arief menekankan komitmen universitas untuk tidak hanya menghasilkan lulusan yang siap kerja, tapi juga pemimpin masa depan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat di era Revolusi Industri 4.0 menuju Era 5.0. Beliau menegaskan bahwa fokus universitas adalah pada integrasi antara teknologi dan pendidikan, mendorong inovasi dan kolaborasi lintas disiplin ilmu.

Eksplorasi Budaya Institusi Pendidikan Tinggi

Sesi ini menggali lebih dalam tentang budaya Institusi Pendidikan Tinggi (HEI) yang menjadi fondasi nilai-nilai di Telkom University. Budaya ini menitikberatkan pada integritas, kolaborasi, dan keunggulan dalam segala aspek kehidupan akademik. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan soft skills seperti kepemimpinan, komunikasi yang efektif, dan etika. HEI di Telkom University meliputi serangkaian aktivitas yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kreatif, bekerja dalam tim, dan memaksimalkan potensi mereka baik dalam konteks akademis maupun sosial. Mahasiswa juga didorong untuk melihat kehidupan kampus sebagai lebih dari sekadar pembelajaran di kelas, tetapi juga sebagai sarana untuk berkontribusi pada masyarakat melalui inovasi dan pengabdian.

Pemaparan Layanan Kemahasiswaan

Layanan Kesehatan: Telkom University menawarkan fasilitas kesehatan yang lengkap, termasuk klinik kampus yang siap menangani kondisi medis dasar hingga darurat. Fasilitas ini berkolaborasi dengan rumah sakit lokal untuk memastikan mahasiswa memiliki akses ke perawatan spesialis bila diperlukan. Layanan ini juga mencakup program kesehatan preventif, seperti vaksinasi dan seminar kesehatan, yang bertujuan untuk menjaga kesehatan mahasiswa secara proaktif.

Konseling Psikologis: Mengingat pentingnya kesehatan mental, universitas menyediakan layanan konseling yang dikelola oleh psikolog dan konselor profesional. Layanan ini membantu mahasiswa yang mengalami tekanan akademik atau masalah pribadi, seperti kesulitan beradaptasi dengan lingkungan kampus atau masalah relasional. Selain sesi konseling individu, universitas juga menyelenggarakan workshop dan seminar tentang manajemen stres, teknik relaksasi, dan pembentukan kebiasaan belajar yang efektif.

Fasilitas Olahraga dan Rekreasi: Telkom University menyediakan berbagai fasilitas olahraga, termasuk lapangan sepak bola, lapangan basket, gym, dan kolam renang. Fasilitas ini tidak hanya mendukung kegiatan fisik tetapi juga acara kompetitif dan rekreasi. Universitas menyadari pentingnya keseimbangan antara kegiatan akademik dan fisik, sehingga menyediakan instruktur dan program olahraga yang dapat membantu mahasiswa mengembangkan fisik dan mental yang sehat.

Pemaparan Igracias, LMS, dan Puti

Igracias: Platform digital ini adalah pintu gerbang bagi mahasiswa untuk mengakses informasi akademik, mengelola jadwal, mendaftar kursus, dan mengakses materi pembelajaran. Igracias dirancang untuk memudahkan pengelolaan kehidupan akademik dari satu titik akses, mendukung transparansi dan efisiensi dalam komunikasi antara mahasiswa dan administrasi universitas.

Learning Management System (LMS): LMS di Telkom University adalah sistem yang terintegrasi dengan kurikulum universitas, menyediakan platform bagi dosen untuk mengunggah materi kuliah, tugas, dan pengumuman. Ini juga memfasilitas.diskusi online, ujian, dan penilaian, menjadikan proses pembelajaran lebih interaktif dan dapat diakses dari mana saja.

Puti: Merupakan aplikasi yang mendukung kegiatan ekstrakurikuler dan non-akademik, seperti pendaftaran klub, organisasi mahasiswa, dan kegiatan sukarela. Puti juga menyediakan platform bagi mahasiswa untuk mengelola proyek-proyek riset dan inovasi, mendukung kolaborasi antar disiplin ilmu dan pengembangan profesional mahasiswa.

Materi Kesehatan Mental oleh Ibu Toetiek Septriasih, M.Psi

Dalam sesi yang dipimpin oleh Ibu Toetiek Septriasih, M.Psi, mahasiswa baru di Telkom University mendapatkan pemahaman mendalam tentang kesehatan mental yang merupakan komponen krusial dari keberhasilan akademik dan kesejahteraan pribadi. Fokus utama adalah membekali mahasiswa dengan alat dan sumber daya untuk mengelola stres, kecemasan, dan depresi—tantangan utama selama masa studi.

Pengenalan dan Pencegahan: Ibu Toetiek memulai dengan mengedukasi mahasiswa tentang gejala umum gangguan kecemasan dan depresi, serta cara mengenali tanda-tanda awal ketidakseimbangan mental pada diri sendiri dan orang lain. Beliau menekankan pentingnya kesadaran diri dan literasi kesehatan mental sebagai langkah awal dalam pencegahan.

Strategi Manajemen Stres: Dengan kombinasi presentasi visual dan aktivitas interaktif, Ibu Toetiek mengajarkan teknik-teknik manajemen stres yang praktis. Ini termasuk teknik pernapasan, mindfulness, dan meditasi, serta kegiatan fisik yang dapat membantu menurunkan tingkat stres. Mahasiswa juga diajarkan tentang pentingnya rutin tidur yang baik, nutrisi, dan jadwal belajar yang terorganisir untuk menjaga kesehatan mental.

Sumber Daya Dukungan: Sesi ini juga memperkenalkan berbagai sumber daya dukungan yang tersedia di universitas, termasuk konseling individu dan grup, workshop kesehatan mental, dan program bimbingan peer. Ibu Toetiek menjelaskan prosedur untuk mengakses layanan konseling di kampus dan memotivasi mahasiswa untuk tidak ragu mencari bantuan profesional ketika menghadapi masalah kesehatan mental.

Pembentukan Komunitas Dukungan: Sesi ini menekankan pentingnya membangun komunitas dukungan di antara mahasiswa, di mana mereka dapat saling membantu dan memberikan dukungan emosional. Ibu Toetiek mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam klub dan aktivitas sosial sebagai cara untuk membangun jaringan pendukung dan mengurangi perasaan isolasi.

Wawasan Kebangsaan: Menanamkan Semangat Nasionalisme

Sesi ini dilaksanakan melalui kombinasi ceramah dan diskusi panel yang melibatkan beberapa pemateri, termasuk dosen dan praktisi yang ahli dalam bidang teknologi dan inovasi sosial. Fokus sesi adalah integrasi nilai-nilai nasionalisme dalam kerangka penggunaan teknologi untuk pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia.

Teknologi sebagai Alat Pembangunan: Para pemateri mengeksplorasi contoh konkret bagaimana teknologi telah digunakan untuk mengatasi berbagai tantangan sosial di Indonesia, seperti inovasi dalam agrikultur untuk meningkatkan produksi pangan, penggunaan teknologi informasi untuk pendidikan di daerah terpencil, dan penerapan sistem teknologi untuk memperkuat infrastruktur nasional.

Pengurangan Kesenjangan Sosial: Diskusi ini juga membahas bagaimana teknologi dapat memainkan peran dalam mengurangi kesenjangan sosial dengan menyediakan akses yang lebih luas kepada pendidikan dan kesempatan ekonomi. Ini termasuk pengenalan kepada inisiatif pemerintah dan swasta yang telah berhasil menggunakan teknologi untuk memberdayakan komunitas marginal.

Kewarganegaraan Digital: Sebuah komponen penting dari sesi adalah konsep 'kewarganegaraan digital', di mana mahasiswa diajak untuk memikirkan tanggung jawab mereka sebagai warga negara dalam menggunakan teknologi secara etis dan bertanggung jawab. Diskusi ini menyoroti bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi pada pembangunan nasional melalui inovasi yang berkelanjutan dan inklusif.

Kontribusi Mahasiswa untuk Nasionalisme Teknologi: Para mahasiswa diberikan platform untuk mengajukan ide dan proyek yang dapat mendukung visi Indonesia 2045, sebuah inisiatif nasional untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur melalui penerapan teknologi yang inovatif dan inklusif.

Sesi ini ditutup dengan pesan bahwa sebagai bagian dari generasi yang akan mengambil alih kepemimpinan di masa depan, mahasiswa Telkom University memiliki peranan penting dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa, sejalan dengan nilai-nilai nasionalisme dan kebhinekaan.

Hari Kedua: Menatap Masa Depan di Era 5.0

Hari kedua dari Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Telkom University Surabaya mengedepankan tema "Menatap Masa Depan di Era 5.0". Fokus hari ini adalah mengembangkan pola pikir yang resilien dan adaptif di tengah laju perubahan teknologi yang semakin cepat, serta memahami pentingnya kecerdasan sosial dan empati dalam penerapan teknologi.

Pengembangan Pola Pikir untuk Era 5.0

Sesi pertama hari ini dibuka dengan diskusi panel yang melibatkan beberapa tokoh pendidikan dan teknologi. Para pembicara mengulas tentang perubahan paradigma dalam pendidikan tinggi yang dituntut oleh kecepatan inovasi di era digital. Mereka menekankan bagaimana teknologi tidak hanya mengubah cara kita belajar, tetapi juga bagaimana kita berinteraksi dalam masyarakat. Lebih dari itu, sesi ini menyentuh tentang bagaimana mahasiswa dapat mengembangkan empati dan kecerdasan sosial untuk memastikan bahwa penggunaan teknologi mereka bertanggung jawab dan inklusif.

Presentasi Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Pola Pikir Prestatif

Selanjutnya, sesi kedua difokuskan pada pengembangan kemampuan akademis dan inovatif melalui Lomba Karya Tulis Ilmiah. Peserta diajak untuk mengembangkan ide-ide yang bisa memberikan solusi nyata untuk masalah-masalah sosial, lingkungan, dan teknologi. Dalam konteks ini, mahasiswa diperkenalkan dengan metodologi penelitian dasar, cara menulis proposal yang efektif, dan pentingnya kritis serta inovatif dalam memandang masalah. Kesempatan ini bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai platform untuk melatih dan memperkuat pola pikir prestatif—yakni kemampuan untuk melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar dan inovasi.

Materi “Embrace Your Confidence” oleh Bapak Tectony Rachman

Bapak Tectony Rachman, seorang ahli motivasi dan pengembangan diri, mengisi sesi berikutnya dengan tema “Embrace Your Confidence”. Melalui sesi ini, Bapak Tectony mengajak mahasiswa untuk memahami dan mengatasi hambatan psikologis yang seringkali menghalangi kesuksesan, seperti rasa takut akan kegagalan dan rendah diri. Dengan menggunakan contoh dari pengalaman pribadi dan profesional, beliau memberikan wawasan tentang cara-cara meningkatkan kepercayaan diri, pentingnya menjaga sikap positif, serta strategi untuk menjaga kesehatan mental dan fisik sebagai aset penting dalam menghadapi tantangan akademik dan profesional.


mental dan fisik sebagai aset penting dalam menghadapi tantangan akademik dan profesional.

Hari 3: Teknologi dan Inovasi sebagai Penggerak Masa Depan di Telkom University Surabaya

Perkenalan Organisasi Mahasiswa

Hari ketiga PKKMB di Telkom University Surabaya membuka dengan sesi intensif yang memperkenalkan struktur organisasi mahasiswa, yang meliputi Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Himpunan Mahasiswa (HIMA) dari 11 program studi yang berbeda. Sesi ini tidak hanya sekedar perkenalan namun juga sebagai platform untuk memahami bagaimana struktur ini berfungsi dalam mendorong keterlibatan mahasiswa dalam berbagai inisiatif kampus dan luar kampus.

DPM dan BEM: Fokus diberikan pada bagaimana organisasi-organisasi ini beroperasi untuk mewakili kepentingan mahasiswa, mengorganisir kegiatan yang mempromosikan kegiatan akademik dan sosial, serta mengembangkan keterampilan kepemimpinan mahasiswa. Mahasiswa diinformasikan tentang cara mereka bisa berkontribusi dan mengambil peran aktif dalam organisasi ini untuk mendapatkan pengalaman praktis dalam kepemimpinan dan manajemen.

HIMA: Setiap program studi memiliki Himpunan Mahasiswa yang terlibat dalam mengembangkan kompetensi khusus sesuai dengan disiplin ilmu mereka. Melalui HIMA, mahasiswa dapat terlibat dalam proyek-proyek penelitian, kompetisi ilmiah, dan kegiatan yang meningkatkan keterampilan profesional yang relevan dengan bidang studi mereka.

Pada sesi hari ketiga PKKMB di Telkom University, mahasiswa baru diperkenalkan dengan dua tema besar yang sangat relevan dalam membentuk mahasiswa sebagai individu yang siap menghadapi tantangan masa depan: teknologi dan inovasi serta pencegahan kekerasan seksual, kode etik, dan syarat kelulusan. Penjelasan lebih komprehensif mengenai kedua topik ini adalah sebagai berikut:

Pemaparan Materi Teknologi dan Inovasi

Tema: "Forward-Thinking and Tech-Savvy Individuals are Ready for the Future"

Sesi ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada perkembangan teknologi terbaru serta inovasi yang telah dan sedang dikembangkan di Telkom University. Mahasiswa diberi wawasan tentang bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memberikan solusi nyata terhadap tantangan di berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan, dan pengembangan komunitas melalui konsep desa dan kota pintar.

Proyek Inovasi:

  1. Smart Tani:
    • Deskripsi Proyek: Smart Tani adalah proyek inovatif yang memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengatur kebutuhan air serta nutrisi bagi tanaman secara otomatis. Dengan menggunakan sensor yang tertanam di tanah, sistem ini dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam, memastikan tanaman tumbuh dalam kondisi terbaik tanpa membuang-buang air dan pupuk.
    • Dampak dan Potensi: Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan akses terhadap sumber daya air. Selain itu, proyek ini juga memiliki potensi untuk mendukung petani lokal dalam menghadapi tantangan perubahan iklim melalui teknologi yang adaptif dan ramah lingkungan.
  2. LeFeeder untuk Perikanan:
    • Deskripsi Proyek: LeFeeder adalah alat pemberi pakan ikan otomatis yang dapat menyesuaikan frekuensi dan jumlah pakan berdasarkan kebutuhan ikan. Dengan sensor yang dipasang di kolam, alat ini dapat mendeteksi pola makan ikan dan memberikan pakan pada waktu yang tepat.
    • Dampak dan Potensi: Proyek ini tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi dalam budidaya ikan, tetapi juga mengurangi limbah pakan yang tidak dimakan yang dapat mencemari air. Dengan demikian, inovasi ini mendukung praktik perikanan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
  3. Smart Farming untuk Ayam:
    • Deskripsi Proyek: Proyek ini mengintegrasikan teknologi IoT untuk memantau kesehatan dan kondisi ayam dalam peternakan. Sistem ini memastikan bahwa suhu, kelembaban, dan kondisi udara dalam kandang selalu optimal, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan ayam.
    • Dampak dan Potensi: Teknologi ini memungkinkan peternak untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak mereka, sekaligus mengurangi risiko penyakit yang sering kali dipicu oleh kondisi lingkungan yang buruk. Inovasi ini berpotensi menjadi model dalam pengembangan peternakan ayam modern yang lebih efisien dan produktif.
  4. Pengembangan Desa dan Kota Pintar:
    • Deskripsi Proyek: Telkom University bekerja sama dengan Adides dalam proyek pengembangan desa pintar, yang bertujuan untuk memajukan pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat melalui penerapan teknologi. Proyek ini melibatkan implementasi sistem manajemen sumber daya dan limbah berbasis teknologi untuk menciptakan desa yang lebih efisien dan mandiri.
    • Dampak dan Potensi: Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik tetapi juga pada pengembangan sosial ekonomi masyarakat. Dengan memberdayakan komunitas lokal melalui teknologi, proyek ini dapat mengurangi kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkelanjutan.

Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, Kode Etik, dan Syarat Kelulusan

Sesi ini memainkan peran kunci dalam membentuk kesadaran dan komitmen mahasiswa terhadap lingkungan akademik yang aman, etis, dan kondusif untuk pembelajaran.

Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS):

  1. Dasar Hukum dan Prinsip:
    • Telkom University mengikuti pedoman hukum yang ketat terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan akademik. Kebijakan ini berprinsip pada keadilan dan kesetaraan gender, dengan fokus utama pada kepentingan terbaik korban. Universitas berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap laporan kekerasan seksual ditangani dengan serius dan segera, serta memberikan dukungan yang memadai kepada korban.
  2. Sasaran PPKS:
    • Program PPKS mencakup seluruh warga kampus, termasuk mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, serta masyarakat umum yang berinteraksi dengan universitas. Melalui pelatihan dan workshop, universitas berusaha untuk menanamkan kesadaran dan pengetahuan mengenai kekerasan seksual, serta mendorong partisipasi aktif dalam mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan kampus.

Kode Etik dan Syarat Kelulusan:

  1. Transkrip Aktivitas Kemahasiswaan (TAK):
    • TAK mencatat semua aktivitas non-akademik mahasiswa, termasuk partisipasi dalam organisasi kemahasiswaan, kegiatan sosial, dan proyek komunitas. Aktivitas ini menjadi bagian penting dari syarat kelulusan, mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kehidupan kampus dan pengembangan diri di luar kelas.
  2. Indeks Keaktifan Kumulatif (IKK):
    • IKK adalah bagian dari evaluasi kemahasiswaan yang mencakup keaktifan mahasiswa dalam berbagai kegiatan kampus. IKK menjadi indikator penting dalam menilai sejauh mana mahasiswa telah memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan kontribusi sosial yang akan mendukung kesuksesan mereka setelah lulus.

Keseluruhan sesi pada hari ketiga ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan teknologi tetapi juga pada penanaman nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi individu yang tidak hanya kompeten dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap nilai-nilai moral dan etika, yang akan menjadi landasan mereka dalam berkontribusi pada masyarakat di masa depan.

Pesan dan Kesan PKKMB Telkom University Surabaya 2024

Menginjakkan kaki pertama kali di kampus Telkom University Surabaya, saya langsung merasakan getaran penuh inspirasi—seolah setiap sudut kampus berbisik tentang inovasi dan kemungkinan. PKKMB 2024 bukan hanya sebuah orientasi; itu adalah portal menuju era baru, sebuah ajang di mana setiap sesi, setiap kata, membuka pikiran kami menuju masa depan yang tak terbatas.

Pesan:

Dari hari pertama, suasana penuh antusiasme menyelimuti setiap momen. Sambutan hangat dari para senior dan staf, kombinasi sempurna antara pengetahuan akademik dan keterampilan praktis yang disajikan, serta kejelasan visi universitas untuk masa depan teknologi dan inovasi, semua itu memberikan energi yang berbeda. Kami tidak hanya diajarkan tentang teori-teori yang akan kami pelajari lebih lanjut, tetapi juga tentang bagaimana mengaplikasikan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat.

Sesi tentang kecerdasan sosial dan teknologi pada hari kedua membuka mata saya terhadap tanggung jawab sosial yang kami miliki sebagai generasi mendatang. Melihat bagaimana teknologi bisa digunakan untuk kebaikan umum, untuk membangun bukan hanya karir yang sukses tetapi juga masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan, sungguh memotivasi.

Kesan:

Pada hari ketiga, saat kami mendalami lebih jauh tentang inovasi yang telah dihasilkan oleh mahasiswa dan dosen—dari Smart Farming hingga inisiatif Smart Village—saya merasa bangga dan terhormat bisa menjadi bagian dari komunitas akademis yang tidak hanya mengajarkan kami cara membuat perbedaan tetapi juga memberi kami alat untuk melakukannya.

Keseriusan Telkom University dalam menangani isu-isu seperti kekerasan seksual dan pentingnya kode etik dan integritas akademik sangat menggugah. Ini menunjukkan bahwa kami berada di tempat yang tidak hanya mendorong kecemerlangan akademis tetapi juga keutuhan moral dan keadilan sosial.

Dengan berakhirnya PKKMB, saya tidak hanya membawa pulang pengetahuan dan inspirasi, tetapi juga kepercayaan diri dan komitmen yang baru. Saya merasa dilengkapi, didukung, dan diinspirasi oleh setiap orang yang saya temui. Dengan tulus saya dapat mengatakan bahwa PKKMB 2024 bukan sekadar pengenalan; itu adalah deklarasi dari perjalanan mendebarkan yang akan kami lakukan sebagai mahasiswa di Telkom University, di mana teknologi dan nilai kemanusiaan bersatu untuk merancang masa depan.

Terima kasih, Telkom University, atas pengalaman luar biasa ini. Saya siap untuk memanfaatkan setiap peluang, mengatasi setiap tantangan, dan berkontribusi penuh pada perjalanan inovatif yang telah Anda persiapkan untuk kami.

 


Comments